Minggu, 15 Juni 2008

SEPATU SI BAPAK TUA

Seorang bapak tua pada suatu hari hendak berpergian nail bus kota...

Pada saat dia akan menginjakan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh kejalan. Sayang, pintu tertutup dan bus langsung berlari cepat dan bus ini akan berhenti di terminal berikutnya  yang jaraknya cukup jauh sehingga ia tidak dapat memungut sepatunya yang terlepas tadi...melihat kenyataan itu dengan tenang ia melepas sepatu yang sebelahnya dan melemparkan ke luar jendela...

Seorang pemuda yang duduk didalam bus tercengang dan bertanya kepada si bapak tua " Mengapa bapak melemparkan sepatu bapak yang sebelah juga?" Bapak tua itu menjawab dengan tenang "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya!!"

Bapak tua dalam cerita itu merupakan contoh orang yang bebas dan merdeka. Ia telah berhasil melepaskan keterikatannya kepada benda, ia berbeda dengan kebanyakan orang yangh mempertahankan sesuatu semata -mata kerena ingin memilikinya atau karena tidak ingin orang lain memilikinya.

Sikap mempertahankan sesuatu-- termasuk mempertahankan apa yang sudah tidak bermanfaat lagi--adalah akar ketamakan, penyebab ketamakan adalah kecintaan yang terlalu berlebihan terhadap harta benda. Kecintaan ini menimbulkan keterikatan, kalau sudah terkait sesuatu, anda akan mengidentifikasikan diri anda dengan sesuatu itu, anda bahkan akan menyamnakan kebahagiaan diri anda dengan memiliki benda tersebut, kalau demikian anda pasti sulit memberikan apapun yang anda miliki, karena hal tersebut bisa berarti kehilangan kebahagiaan anda.

kalau kita pikirkan lebih dalam lagi ketamakan sebenarnya berasal dari pikiran dan paradigma kita yang salah terhadap harta benda. kita sering menganggap harta kita sebagai milik kita, pikiran ini salah, harta kita bukan milik kita, ia hanyalah titipan dan amanah yang suatu ketika harus di pertanggung jawabkan., Pertanggungjawaban kita adalah bagaimana kita bisa menjaganya dan memanfaatkannya.

Peran kita dalam hidup ini hanyalah menjadi media dan perantara, semuanya milik tuhan dan suatu saat akan kembali pada-Nya. Tuhan telah menitipkan banyak hal kepada kita : harta benda; kekayaan;pasangan hidup;anak-anak; dan sebagainya, tugas kita adalah menjaga amanah ini dengan baik, termasuk meneruskan kepada siapa saja yang membutuhkannya.

Paradigma yang terakhir ini akan membuat kita menyikapi masalah secara berbeda, kalau biasanya anda merasa terganggu bila ada yang m embutuhkan bantuan, sekarang anda merasa bersyukur. Kenapa??  karena anda melihat itu sebagai "perpanjangan tangan" Tuhan. Anda tak merasa terganggu karena tahu bahwa tugas anda adalah untuk memeruskan "Tititpan" Tuhan untuk orang yang sedang membutuhkan bantuan..

Cara berfikir seperti ini akan melahirkan hidup yang berkelimpahruahan  dan penuh anugerah bagi kita dan lingkungan sekitar. Hidup seperti ini adalah hidup yang senantiasa bertambah dan tidak pernah berkurang, semua orang akan Merasa menang, tak ada yang kalah. Alam semesta sebenarnya bekerja denagn konsep ini semua unsur-unsurnya bersinergi, menghasilkan kemenangan bagi semua pihak. 

Sebagai penutup ijinkanlah saya menuliskan seuntai puisi dari seorang bijak...
" Engkau tidak pernah memiliki sesuatu
Engkau hanya memegangnya sebentar
Kalau engkau tidak dapat melepaskannya
Engkau akan terbelenggu olehnya
apapun harta mu...
Harta itu harus kau genggam dengan tangan mu
Seperti engkau memegang air
genggamlah denga erat...dan harta tersebut akan lepas
Akuilah itu sebagai milikmu..maka kau akan mencemarinya
Lepaskanlah maka semuanya itu akan menjadi milikmu selamanya..."

Tidak ada komentar: